OBC diadakan secara online via Zoom  yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 11. OBC dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari Senin (25/10/2021) dan Selasa (26/10/2021). Senin (25/10/2021) acara diadakan dengan 2 sesi. Sesi pertama bertemakan WHEN REALITY HITS dan sesi kedua bertemakan BUT GOD STAYS ANYHOW. Sebagai narasumber dalam sesi ini adalah Ibu Cathalia Kurnia. Para siswa diajak mengingat kembali berita tentang Covid-19. Ibu Cathalia Kurnia mulai menceritakan pengalamannya selama pandemi agar para siswa lebih terbuka dan berani untuk membagikan pengalaman pribadi, yang sekiranya mampu memberikan pencerahan atau motivasi. Kemudian para siswa menerima penjelasan materi terkait WHEN REALITY HITS oleh Ibu Cathalia melalui kisah hidup Yusuf dari kitab kejadian. Ibu Cathalia menyampaikan jika peristiwa yang kita hadapi tidak akan membentuk jati diri kita, tapi respon kita terhadap situasi itulah yang membentuk jati diri kita.

Setelah selesai menyampaikan materi, Ibu Hana selaku moderator memberikan kesempatan kepada para siswa-siswi untuk bertanya maupun berbagi pengalaman yang berhubungan dengan materi yang telah disampaikan. Siswa-siswi menanggapi sesi ini dengan cukup aktif. Meski tidak semua pengalaman yang disampaikan menyenangkan, banyak pelajaran yang dapat diambil dari sharing dan pertanyaan yang ditanyakan para siswa. Setelah sesi tanya jawab.

Pada sesi kedua, siswa-siswi diminta untuk menggambar sungai kehidupan yang menggambar kan perjalanan hidup mereka dari tahun 2020 sampai 2021. Ibu Cathalia memberikan pertanyaan sebagai pembuka dari sesi kedua BUT GOD STAYS ANYHOW. Setelahnya, siswa-siswi diminta untuk menunjukan sungai kehidupan mereka dan menjelaskan setiap makna yang terdapat di dalam sungai kehidupan tersebut. Di sesi ini, para siswa-siswi saling bertukar suka duka yang mereka alami, seperti kehilangan orang yang dikasihi dan berhasil mencapai sesuatu. Ibu Cathalia kemudian menanyakan “Siapakah Tuhan bagi kalian?” kepada para siswa. Ibu Cathalia lalu menjelaskan, terkadang kita menganggap Tuhan sebagai vending machine yang harus menaati semua keiinginan kita. Namun dari kisah Ayub, Ayub mengalami penderitaan yang sangat hebat hingga mulai membuatnya putus asa. Kekecewaan yang dirasakan Ayub adalah hal yang manusiawi, namun Ayub memilih untuk tidak terus tenggelam dalam kekecewaan dan terus berupaya untuk menghadirkan Allah dalam hidupnya. Dari kisah hidup Ayub, siswa-siswi diajak untuk mencoba hal baru atau kreatif dan dapat bertumbuh menemukan potensi-poteni baru selama pandemi ini. Acara OBC pada hari Senin (25/10/21) diakhiri dengan foto bersama lalu dilanjutkan oleh Bapak Melwed dengan sesi reflection dan ditutup dalam doa penutup.

Berbeda dengan hari sebelumnya, Selasa (26/10/2021), acara OBC dilaksanakan dengan mengajak para siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan seperti HISTORIAN, ECOLOGIST, PATRIOTS, ACTIVIST, TECHI dan SAINT untuk saling berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi mereka setelah jam istirahat berakhir. Setiap kelompok memiliki tugas yang berbeda-beda, misalnya saja PATRIOTS bertugas mempersiapkan pidato dengan tema “Bagaimana menjadi warga negara yang baik di dalam mengatasi pandemi” dan TECHI bertugas mempresentasikan penggunaan (setidaknya) lima aplikasi/teknologi/inovasi yang ada saat ini untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan. Para siswa dengan aktif berdiskusi maupun menyiapkan presentasi sesuai kelompoknya. Di puncak acara, para siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan sangat baik. Semua yang dipresentasikan para siswa sulit untuk dinilai bapak ibu guru dalam saat itu juga.

Dari acara OBC ini, banyak manfaat yang dapat diambil. Mulai dari belajar untuk tidak putus asa begitu saja, namun tetap teguh dengan pilihan Allah dan membuktikannya dalam tindakan. Belajar untuk menjadi inovatif, terus terinspirasi dan menginspirasi sesama. Semoga setelah mengikuti OBC ini, kami semakin dimampukan untuk menjadi individual yang lebih baik, yang mampu menemukan dan mengembangkan potensi-potensi terpendam selama pandemi dibawah landasan firman Tuhan (Brenda Violint)

Sport
Excellent Life Skills
Korean Class

SMA KRISTEN PETRA 4