Pada awal 2020 Indonesia dan ratusan negara di dunia dikejutkan dengan pandemi global covid-19 yang berbahaya dan sangat menular. Akibat dari peristiwa ini banyak aspek kehidupan masyarakat terpengaruh termasuk dunia pendidikan. Terlepas dari berbagai dampak negatif akibat dari pandemi covid 19, dunia pendidikan justru bisa mendapatkan dampak positif dari peristiwa pandemi covid 19. Dalam masa learning from home akibat pandemi covid 19 guru “dipaksa” untuk keluar dari zona nyaman masing-masing, pandemi covid 19 layaknya katalis yang mempercepat perubahan yang terjadi secara serentak dan menyeluruh di semua level pendidikan. Saat ini guru berlomba-lomba mengupdate penguasaan teknologi, belajar menggunakan website dan software pendidikan, mengenalkan diri dengan web conference, belajar video editing, bahkan membuat video pembelajaran secara mandiri. Hal-hal itu mungkin tidak terbayangkan oleh banyak guru sebelum pandemi covid 19, namun sekarang semua itu ditempuh demi melaksanakan proses belajar mengajar yang berkualitas bagi siswa-siswi demi suksesnya tujuan pendidikan. Tentu kesuksesan dalam masa transisi ini tidak hanya terletak pada pundak guru namun juga ditentukan oleh banyak faktor mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, penguasaan teknologi oleh guru dan siswa, kebijakan yang mendukung guru dan siswa dalam masa transisi ini, dan yang paling penting adalah partisipasi aktif siswa dalam model pembelajaran daring ini karena model ini memerlukan siswa yang aktif, haus akan pendidikan dan, ingin belajar tanpa itu segala kerja keras guru akan seperti menggarami lautan.
Dalam penerapan belajar daring di SMA Kristen Petra 4 kami juga mengalami kendala namun atas berkat Tuhan SMA Kristen Petra 4 memiliki sarana yang bisa mengatasi kendala-kendala seperti diatas. Kami memiliki 1 ruangan yang dilengkapi peralatan smart class yang mendukung untuk pelaksanaan kelas daring. Pada kondisi normal ruangan ini digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran kelas korea secara daring yang merupakan program kerja sama dengan King Sejong Institute dan UK Petra. Pada masa covid-19 kelas yang dilengkapi dengan smartboard, LED TV, kamera, Laptop, bluetooth pen, dan speaker plus built in mic dimanfaatkan untuk melakukan pembelajaran daring. Integrasi antara alat-alat dan software yang ada di kelas ini menghasilkan suatu lingkungan belajar daring yang bisa meminimalisir kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran daring seperti yang tertulis diatas.
Adanya smartboard dan bluetooth pen memungkinkan guru untuk menulis layaknya di papan kelas namun bisa langsung disaksikan di layar monitor siswa, adanya kamera dan LED TV dan speaker memungkinkan untuk siswa dan guru bertatap muka dan bercakap-cakap secara langsung dengan siswa layaknya di dalam kelas, sehingga guru dan siswa dalam mengurangi hambatan-hambatan yang muncul dalam pembelajaran daring dengan lebih baik dan menghasilkan pengalaman belajar yang lebih efisien dan efektif. Penggunaan alat-alat smart class ini dalam proses pembelajaran daring mendapatkan sambutan yang cukup baik dari siswa-siswi yang mengikuti. Namun tentu tidak ada yang sempurna di dunia begitu pula proses pembelajaran ini, kami harus selalu belajar dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih baru, lebih student friendly, sehingga fungsi dari smart class dapat optimal bagi guru dan siswa. Orangtua siswa secara umum menyambut denngan baik apa yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya proses learning from home dapat terus berjalan, walau masih ada beberapa kekurangan.
Kita semua harus percaya bahwa segala perkara dapat kita tanggung dalam nama Tuhan dan perubahan ini akan membuat kita semua menjadi guru dan pendidik yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Tim – Jurnalis A4