Perkenalkan namaku Clarissa Maxwell. Aku salah satu siswa di SMA Kristen Petra 4. Bersama dua temanku, Rachel Micheline V dan Grace Adeline, aku ingin berbagi pengalaman  berharga ini, untuk kalian semua.

Beberapa waktu lalu, aku bersama dua temanku mengikuti sebuah lomba yang diadakan oleh Universitas Surabaya (UBAYA) dan  bekerja sama dengan Food Innovation and Nutrition Award (FINA). Lomba yang bertujuan mengajak siswa SMA untuk berinovasi sebuah makanan dengan memperhatikan berbagai aspek, baik gizi maupun nutrisinya ini, dilakukan secara online..Meskipun lomba ini dilaksanakan secara online dikarenakan pandemi Covid-19 masih belum berakhir, namun kami tetap bersemangat mengikuti lomba ini.

Babak penyisihan diadakan pada tanggal 25 Januari 2021. Pada babak ini, kami harus menjawab 50 soal pilihan ganda serta 10 soal uraian yang diberikan. Puji Tuhan, kami lolos babak ini dengan skor tertinggi kedua dari semua tim. Setelah diumumkan bahwa kami lolos ke babak selanjutnya, tentu saja kami menjadi semakin bersemangat. Kami segera mempersiapkan diri untuk mengikuti babak semifinal, sebab waktu yang tersisa sangatlah sedikit.

Babak semifinal diadakan pada tanggal 27 Januari 2021. Pada babak ini, kami diminta untuk membuat dan mempresentasikan rancangan inovasi produk pangan yang mengandung “Ashitaba”. Ashitaba merupakan tanaman yang berasal dari Jepang yang kaya manfaat. Namun, tentu saja inovasi pangan yang kami buat harus sesuai dengan tema tahun ini, yaitu Functional Food. Maka dari itu, kami memutuskan untuk membuat YOTA (Yoghurt Ashitaba).

Sembari menunggu hasil pengumuman semifinal, kami mengikuti acara demo yang dibawakan oleh chef Christina Ribka. Banyak hal yang dapat kami peroleh dalam demo ini , meski kami mengikutinya secara virtual, dengan perasaan sedikit cemas. Hal ini kami rasakan, karena kami tidak mengetahui hasil presentasi produk dari tim lawan. Tetapi, Puji Tuhan, saat pengumuman dibacakan, kami akhirnya lolos ke babak selanjutnya.

Sesuatu yang tidak pernah terpkirkan, kami harus melanjutakan perjuangan pada babak selanjutnya. Dalam babak final ini, kami diharuskan dapat merealisasikan produk yang telah kami rancang serta harus membuat video saat merealisasikan produk kami tersebut. Waktu yang diberikan cukup buat kami mempersiapkan segala sesuatunya, dalam merealisasikan produk tersebut. Babak final diadakan pada tanggal 5 Februari 2021. Sekalipun waktu yang diberikan cukup, kami tidak menyia nyiakan waktu yang ada. Kami semakin bersemangat karena tinggal satu langkah lagi untuk menjadi pemenang.

Kuncinya bukan pada kemauan untuk menang, setiap orang memiliki kunci tersebut. Yang terpenting adalah kehendak untuk mempersiapkan kemenangan. “Beranilah untuk bermimpi dan beranikan dirimu untuk mewujudkan semua impianmu karena impian tidak akan tercapai tanpa keberanian. Kalimat inilah yang terus menyemangati kami, untuk merealisasikan video yang sedang kami buat. Ada banyak kendala yang kami hadapi, ditengah kondisi pandemi covid 19 yang masih menghantui kehidupan saat ini dan cuaca pada hari itu kurang mendukung, pembuatan video harus dilakukan di outdoor. Namun, pada akhirnya dengan terpaksa, kami membuat video secara indoor dengan tetap  menerapkan protokol kesehatan. Sekali lagi, Puji Tuhan,  kami berhasil merealisasikan yoghurt ashitaba.

Kemenangan bukanlah prioritas utama dalam suatu perlombaan, tetapi juga dapat menjadi pengalaman dan motivasi diri. Perasaan ini yang  terlintas dalam benak kami, ketika tiba pada hari pemutaran video realisasi produk kami melalui zoom. Setidaknya, apapun hasilnya, yang tepenting adalah kami sudah belajar mencoba, mencoba dan mencoba melakukan yang terbaik dalam mengikuti lomba ini dan menjadikan semua ini bagian dari pengalaman yang Tuhan berikan. Melalui zoom ini, kami harus kembali menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh juri seputar produk kami. Meskipun kami telah melakukan persiapan dengan matang, namun kami tetap merasa gugup. Berkat penyertaan Tuhan, pada akhirnya kami bisa menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan baik, dan ucapan syukur kepada Tuhan yang luar biasa keluar dari hati kami bertiga.

Hambatan tidak harus menghentikanmu. Jika kamu menabrak tembok, jangan berbalik dan menyerah. Cari tahu cara memanjatnya dan lewatiKami sudah berhasil melewati dari babak ke babak. Semua kendala dan hambatan pun berhasil kami hadapi. Hasil tidak mengkhianati perjuangan. Akhirnya kami dapat meraih juara 2 dalam lomba ini. Ada banyak hal yang dapat kami peroleh melalui lomba ini. Setidaknya kami sudah mencari tahu cara memanjat dan melewati jalan untuk menjadi juara, walaupun kondisi pandemic hal itu tidak membatasi kami untuk tetap berkarya dengan baik.Selain itu, juga karena Tuhan memberi kesempatan dan anugrahNya kepada kami,dukungan sekolah, oranga tua, guru dan teman pun sangat berarti bagi kami bertiga,dan semua terbukti dengan sungguh. Thanks God for Your love.

Oleh: Clarissa Maxwell

Sport
Excellent Life Skills
Korean Class

SMA KRISTEN PETRA 4