Februari merupakan bulan yang menggembirakan bagi warga SMA Petra 4, karena dari lomba yang diikuti ada 2 jenis lomba yang mendapatkan juara….mau tahu? Yook kita simak penuturan dari tim tersebut…….

Cerita dari tim FTRG ( Yeni, Zarya)

Untuk ketiga kalinya, SMA Kristen Petra 4 berhasil menjadi juara dalam lomba Food Technology Rally Games atau yang lebih dikenal dengan nama FTRG. FTRG 2020 dilaksanakan oleh Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya pada tanggal Sabtu, 8 Februari 2020 yang mengambil tema The Processing and Technology of Coffee and Chocolate dan diikuti oleh kurang lebih 65 tim dari berbagai sekolah. Lomba ini dibagi dalam 3 babak yaitu babak 1 menjawab soal mengenai mata pelajaran Mat, Fisika, Kimia, dan Biologi sedangkan babak 2 adalah rally games dan babak terakhir adalah pengetahuan mengenai tema FTRG tahun ini yang disesuaikan dengan silabus yang telah diberi sebelumnya.

Lomba trsebut terdiri dari tiga babak, yaitu babak I mengerjakan soal dan babak II rally game, babak III tentang ketepatan menjawab soal mengenai kopi dan coklat. Setiap tim diberi modal 200 poin dan harus mempertaruhkan poinnya ( kelipatan 10 ) untuk dapat menjawab soal yang diberikan. Tim kami berhasil mengumpulkan poin sebanyak 2.500.000 pada babak terakhir. Persaingan tentu saja berlangsung dengan sangat ketat, dan setelah mengakumulasikan poin babak 3 dengan babak 1 dan 2 kami berhasil meraih juara 2 dalam lomba FTRG, semua ini hanya karena berkat dan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan.

Nach ini penuturan dari tim lomba FINA (Leon, Vinko, Henz)

Lomba FINA (Food Innovation and Nutrition Awards)  yang diadakan oleh Universitas Surabaya. Dari awal babak penyisihan kami berjuang semaksimal mungkin, Leon bagian memasak, Henz dan Jovinko yang bagian ilmu pengetahuan seputar teknobiologi pangan. Pada saat babak penyisihan, kami mempunyai target untuk menyelesaikan semua pos rally game. Alhasil kami sebagai tim Histidin berhasil lolos ke babak penyisihan dengan urutan ke-9 dari seluruh tim. Kami terus berusaha untuk menyiapkan inovasi bahan pangan dari bahan bentul Colocasia esculenta (L.) dengan tema Zero Hunger. Pada saat hari kedua lomba FINA, kami menampilkan inovasi dengan bahan utama bentul, yaitu Bumpy Ball Bentoel. Kami memilih bentul di antara sagu dan kluwih dikarenakan menurut kami bentul merupakan bahan pokok yang paling mengenyangkan karena banyak mengandung karbohidrat dibandingkan dengan dua yang lainnya. Jadi Bumpy Ball Bentoel itu adalah roti yang dibuat dengan adonan seperti adonan donat yang di buat dengan bahan baku bentul, tepung, dan telur. Kami mengangkat makanan ini menjadi inovasi makanan kita karena kami ingin dengan Bumpy Ball Bentoel ini bisa mengenyangkan perut dengan topping yang variatif dan yang pasti disukai oleh semua kalangan masyarakat. Berkat Tuhan, inovasi kami menjadi juara 3 diantara 12 kelompok, akhirnya 6 kelompok melanjutkan ke babak final, namun sebelum masuk ke

babak final kami semua mendapat kesempatan yang berharga karena kami mendapatkan momen live cooking with professional chef, Robert HansenNah the real challenge is here, kita harus membuat suatu masakan dengan bahan utama sorgum. Jujur, dari kelompok kita  tidak ada satupun yang tahu apa itu sorgum, dengan hasil pertimbangan kelompok dan dengan bertanya kepada Chef Robert Hansenkami membuat Fried sorghum with grilled chicken. Kenapa itu? Karena kami ingin menjual nilai sorgum ke bentuk makanan yang paling familiar dan disukai masyarakat Indonesia, yaitu nasi goreng. Inovasi kami dipuji oleh Chef Robert Hansen, “Cerdas”, kata yang terlontar darinya, membuat kelompok kami sangat senang sekali. Puji Tuhan, bimbingan guru Teknologi Pengolahan kami Ibu Anastasia dan kekompakan kerja kelompok, kami bisa menjadi juara II. Thanks God…

Yeni (XII A1) – Leon (X A1)

Sport
Excellent Life Skills
Korean Class

SMA KRISTEN PETRA 4